Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengklaim bahwa koruptor telah melakukan serangan balik terhadap upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK.
Ini disangkal banyak pihak. Salah satunya mantan pegawai KPK Yudi Purnomo. Yudi menyebut Firli sengaja menggunakan KPK untuk pembelaan dirinya.
Sebab, penyidikan dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menyeret Firli merupakan tanggung jawabnya secara pribadi.
"Penyidikan kasus tindak pidana korupsi dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK merupakan tanggung jawab pribadi sehingga janganlah KPK atau pegawai KPK dibawa-bawa," kata Yudi kepada wartawan, Senin (20/11/2023).
Yudi menduga Firli merasa panik atas langkah penyidikan yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.
Firli Bahuri sebut ada serangan balik koruptor ke dirinya, Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo bilang omong kosong. Dok: M. Risyal Hidayat-Antara
Sebab, ia meyakini pengusutan dugaan pemerasan terhadap SYL semakin menambah titik terang untuk segera menetapkan seorang menjadi tersangka.
"Konpers yang dilakukan Firli merupakan kepanikan karena proses penyidik Polda Metro Jaya semakin menemukan hal baru dalam penyidikan. Misalnya, rumah Kertanegara Nomor 46 hampir 100 orang baik itu saksi atau ahli diperiksa, rumah digeledah dan dokumen disita," ungkap Yudi.
Mantan Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK ini pun menyanggah pernyataan Firli bahwa ada koruptor yang menyerang balik.
Ia menyebut serangan balik koruptor itu sebagai omongan tanpa dasar dan mengada-ada.
"Justru harusnya Firli intropeksi diri dan mundur saja dari jabatannya. Biarkan orang lain yang meneruskan upaya pemberantasan korupsi," tegas Yudi.
Sebelumnya, Firli mengklaim dirinya tidak pernah melakukan pemerasan terhadap SYL saat masih menjabat sebagai Mentan. Ia menyebut ada upaya serangan balik yang ingin menjatuhkan dirinya.
"Di setiap kesempatan bahwa saya tidak pernah melakukan pemerasan kepada siapapun dan saya juga tidak pernah terlibat terkait dengan suap menyuap," ucap Firli dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Senin (20/11/2023).
Firli mengungkapkan saat diperiksa tim penyidik Polda Metro Jaya di Bareskrim Mabes Polri pada Kamis (16/11/2023) lalu merasa asing.
Padahal ia mengaku selama 40 tahun mengabdi di institusi Polri dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal (Komjen) atau jenderal bintang tiga.
"Saya harus bertanya kepada diri saya, apakah benar saya pernah selama itu mengabdi di sana dan mengapa markas besar itu keras terasa asing bagi saya," ujar Firli.
Firli kembali berargumen ia tak mangkir dari panggilan penyidik Polda Metro Jaya melainkan pada 8 November 2023 tengah melakukan kunjungan kerja ke Aceh.
"Kami dipanggil untuk minta keterangan pada tanggal 8 November 2023, tetapi disaat yang sama saya juga harus melaksanakan tugas-tugas saya sebagai Ketua KPK dan di tengah-tengah masyarakat epicentrum dari wilayah barat, yaitu Aceh," urai Firli.
Oleh karena itu, Firli enggan disebut mangkir dari panggilan pemeriksaan Polda Metro Jaya melainkan menyesuaikan waktu untuk dapat hadir panggilan pemeriksaan tersebut.
“Itulah sejatinya bukan dengan upaya mangkir tetapi itu adalah menyesuaikan berdasarkan pada agenda kerja lembaga KPK,” pungkas Firli. (hmd/nsi)
Load more