Jakarta, tvOnenews.com - Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza dikepung dan diserang oleh Militer Israel (IDF) sejak Minggu (19/11/2023). Akibat kejadian ini, sebanyak 12 orang dilaporkan tewas.
Selain itu, 3 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di rumah sakit juga dilaporkan hilang kontak.
Merespons hal ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD meminta negara-negara yang tergabung dalam Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) mengeluarkan resolusi hentikan perang di Palestina.
Hal ini disampaikan Mahfud saat hadir dalam acara Pembukaan Kegiatan Anugerah Legislasi 2023 yang diselenarakan Ditjen PPI Kemenkumham, di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
"Negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), supaya segera mengeluarkan resolusi, agar serangan-serangan dihentikan dari kedua pihak, demi kemanusiaan," ucap Mahfud MD merespon serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Akibat serangan tersebut, tiga orang relawan WNI di Gaza hingga kini belum diketahui secara pasti keadaannya.
"Pemerintah mengutuk keras terjadinya pemboman Rumah Sakit Indonesia, di Gaza yang selama ini mengabdi untuk kemanusiaan," tegas Mahfud.
Pemerintah Indonesia, menurut Mahfud, sesuai Dasasila Bandung, akan terus bersama Palestina hingga Palestina mendapatkan kemerdekaannya.
"Pemerintah Indonesia tetap Pro Palestina seperti dinyatakan di dalam Dasasila Bandung bahwa Indonesia akan terus bersama Palestina sampai Palestina merdeka," pungkasnya.
Seperti diketahui, Pasukan Israel mengepung, menyerang, dan membombardir Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza, Palestina. Militer Israel menembaki semua orang yang hendak keluar seraya membawa tank-tank militer merapat. Padahal, berdasarkan laporan Al-Jazeera, RS Indonesia penuh dengan 6.000 orang.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf Al-Qudra mengatakan bahwa korban meninggal dunia akibat serangan Israel, termasuk dokter dan pasien. Sementara itu terdapat sekitar 700 orang termasuk staf medis dan pasien yang masih berada di rumah sakit tersebut.
“Kami khawatir pasukan Israel akan mengulangi apa yang mereka lakukan di Rumah Sakit Al-Shifa,” kata dia, Senin (20/11/2023).
Pasukan Israel, katanya, terus mengintensifkan serangan. Ruang operasi utama di dalam RS Indonesia bahkan telah rusak dan tidak lagi bisa digunakan.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa para staf medis masih bersikeras untuk tetap tinggal di rumah sakit untuk merawat pasien yang terluka. Tim medis mengatakan, rumah sakit tersebut ditargetkan semalaman tanpa peringatan sebelumnya. (rpi/ree)
Load more