Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini (Mensos Risma) mengatakan dirinya hanya mencoba mengoptimalkan kemampuan para penyandang tunarungu agar mereka dapat memiliki pengamanan terhadap dirinya saat situasi terdesak. Hal tersebut dikatakan oleh Mensos Risma usai dirinya menjadi perbincangan setelah dianggap memaksa seorang anak penyandang tunarungu berbicara di Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021.
Hal tersebut dikatakan Mensos Risma berdasarkan kasus perkosaan yang telah dialami oleh seorang tunarungu.
"Mohon maaf terus terang ada cerita yang jadi pikiran saya sejak saya jadi wali kota, dulu ada seorang tunarungu diperkosa dan ia tidak bisa teriak, bahkan kemudian si pemerkosa bebas karena ia tak bisa menjelaskan," kata Mensos Risma.
Mensos Risma mengatakan, hal itulah yang membuatnya berharap agar setiap penyandang tunarungu setidaknya dapat berbicara saat ia dalam kondisi darurat.
"Itu PR saya bagaimana mereka bisa survive di kondisi apapun, minimal minta tolong, pernah banjir tak bisa selamat kaena tak bisa teriak akhirnya ia tenggelam karena tak ada yang bisa menolong," ujarnya.
Mensos Risma juga mengatakan apa yang telah lakukannya juga untuk melakukan uji coba terhadap alat yang digunakan oleh penyandang.
Load more