DI Yogyakarta - Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jumat pagi (25/6) meluncurkan lagi awan panas dan guguran lava pijar. Akibat erupsi Gunung Merapi tersebut, beberapa wilayah di Kabupaten Sleman dilaporkan terjadi hujan abu.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, awan panas dan lava pijar Gunung Merapi meluncur ke arah tenggara dengan jarak maksimal tiga kilometer ke arah hulu Kali Gendol atau sektor tenggara.
Awan panas tercatat di seismograf dengan amplitudo 75 milimeter dan durasi 61, 132, dan 245 detik. Sedangkan kolom asap teramati setinggi 1.000 meter.
Selain awan panas, BPPTKG Yogyakarta juga mengamati sebanyak lima kali guguran lava pijar dengan jarak luncur ke arah barat daya dan enam kali maksimal satu kilometer ke arah tenggara.
Pada periode pengamatan yang sama, Gunung Merapi mengalami kegempaan berupa gempa awan panas tiga kali, gempa guguran 81 kali, embusan 10 kali, hybrid atau fase sebanyak sembilan kali dan gempa vulkanik dangkal dua kali.
Saat ini aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada status siaga atau level III dengan potensi bahaya berupa awan panas maupun guguran lava sejauh lima kilometer di sektor selatan, barat daya, dan tiga kilometer di sektor tenggara.
Berdasarkan data yang diterima, ada dua kepanewon yang diguyur hujan abu. Yakni di Kepanewon Pakem dan Cangkringan.
Adapun sebaran hujan abu meliputi wilayah Cangkringan di Padukuhan Kalitengah Lor, Kaliadem, Ngrangkah, dan Plosokerep.
Meski terjadi hujan abu tipis, warga diminta tenang dan mengikuti arahan petugas. (nuryanto/boy/act)
Load more