Jakarta, tvOnenews.com - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto membeberkan terkait strateginya untuk menangani masalah keamanan di tanah Papua.
Menurut Agus, tanah Papua memiliki karakteristiknya sendiri. Sehingga sistem pengamanannya tak dapat disamakan dengan wilayah lainnya di Indonesia.
Oleh karena itu, menurut dia, menangani konflik di Papua harus menggunakan pendekatan 'smart power'.
Dia mengatakan, terkait penanganan konflik di Papua ini telah ia rencanakan dan paparkan pada saat fit and proper test di DPR RI beberapa waktu lalu.
"Tentunya masing-masing item ini sudah saya rencanakan. Mungkin rekan-rekan sudah monitor juga visi misi saya pada saat saya fit and proper test. Jadi menghadapi Papua harus smart power. Smart power menggunakan soft power. Kita akan kedepankan operasi teritorial," ucap Agus kepada wartawan.
"Wilayahnya punya kearifan lokal, tradisinya juga. Kita harus ngerti kalau ke sana itu harus ngerti kearifan lokal tradisinya seperti apa," sambung dia.
Kemudian hard powernya, Agus menjelaskan, prajurit TNI tetap akan menggunakan pendekatan bersenjata. Karena Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih ada di sana.
"Karena mereka masih kombatan jadi tetap akan kita lawan dengan senjata. Tentunya pasukan kita yang sudah terlatih tadi yang sudah saya sampaikan di awal well-trained," ujarnya.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan, masalah di Papua adalah satu dari tiga isu yang masuk dalam perkembangan lingkungan strategis (banglistra). Dua lainnya adalah penanggulangan bencana alam dan pengamanan Pemilu 2024.
"Kemudian bencana alam kita juga sudah memodifikasi quick response. Kalau personel insya Allah, kita selalu terdepan. Hanya perlengkapannya yang harus kita tingkatkan," pungkasnya.(rpi/muu)
Load more