Dalam bentrok tersebut, lanjut Maurits, melibatkan salah satu ormas adat di Bitung.
Ormas tersebut diketahui sedang merayakan ulang tahun ke-12 bertemakan ‘kedaulatan pangan dan bangkitnya ekonomi lokal’.
"Habis kegiatan mereka itu dilaksanakan dalam bentuk ibadah, dilanjutkan dengan pawai," ungkap Maurits.
Saat melakukan pawai tersebut, ormas adat itu lalu bertemu dengan massa aksi bela Palestina.
"Nah, pada saat pawai ini bersamaan dengan ada kegiatan juga pertemuan yang namanya doa aksi damai untuk bela Palestina," lanjutnya.
Maurits menyebut pihak kepolisian sudah melakukan antisipasi akan adanya pertemuan kedua ormas itu. Namun rupanya ada oknum yang memprovokasi hingga terjadilah aksi lempar batu dan bentrok.
Saat bentrok, terdapat aparat yang mengamankannya. Namun jumlah aparat tidak sebanding dengan warga yang bentrok.
Load more