"Masyarakat ketakutan, bahkan di desa juga pendudukan sudah minim dikarenakan masyarakat yang trauma dan memilih untuk pindah dan begitu kami kewalahan juga, bagaimana mau membangun desa warga juga sudah tidak ada," ujarnya.
Selama ini, warga di sekitar desa tersebut telah berupaya menghalau gangguan gajah liar dengan membakar mercon. Namun upaya tersebut ternyata tidak efektif.
"Karena sudah 3 tahun dilakukan pengusiran mercon tidak efektif, rumah sudah rusak, kebun sudah rusak dan gajah dua atau tiga bulan datang lagi. Jadi sekarang kadang masyarakat tidak lagi percaya terhadap petugas pawang gajah karena semacam main-main, diusir sini, masuk ke desa sana," ungkapnya.
Masyarakat berharap agar pihak terkait segera melakukan penanganan seperti membangun CRU (Conservation Response Unit) di Nagan Raya atau memberikan bantuan pendanaan untuk pemasangan pagar kontak kejut di pintu-pintu masuknya gajah liar ke desa. (Chaidir Azhar/ Wna)
Load more