Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo baru membagikan aktivitasnya tengah membaca koran luar negeri bernama Financial Times. Salah satu artikel dalam koran itu membahas tentang pemerintahan Presiden Jokowi.
Adapun artikel yang menunjukkan foto Presiden Jokowi itu berjudul "Indonesia Builds Superpower Dreams" atau jika diterjemahkan menjadi "Indonesia Membangun Impian Menjadi Negara Adidaya".
Artikel tersebut dirilis oleh Financial Times pada 16 November 2023.
"'Indonesia Builds Superpower Dreams'. Begitu judul besar artikel sehalaman penuh Financial Times edisi Kamis 16 November 2023 yang saya baca ini," tulis Presiden Jokowi lewat akun Twitter resminya, seperti dikutip pada Rabu (29/11/2023).
Presiden Jokowi kemudian dengan bangga menuliskan isi artikel yang membahas pembangunan di era pemerintahannya. Tak terkecuali ambisi pembangunan ibu kota negara atau IKN Nusantara.
"Surat kabar harian bisnis ini menuliskan mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, ibu kota negara Nusantara, posisi Indonesia dalam rivalitas antara negara besar saat ini, hingga situasi politik dalam negeri," lanjutnya.
Namun ironinya, foto koran Financial Times yang dibagikan Presiden Jokowi langsung mendapatkan sorotan tajam. Ini karena isi artikel itu juga mengkritisi pemerintahan sang presiden. Mulai dari korupsi hingga putusan Mahkamah Konstitusi yang melenggangkan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres 2024.
Seorang warganet mempertanyakan apakah Presiden Jokowi kelewat berani, atau tidak membaca artikel itu keseluruhan. Ini karena orang nomor satu di Indonesia itu secara percaya diri memamerkan artikel yang berisi kritik ke pemerintahannya.
"Whoa, this is bold. Ditweet akun resmi presiden padahal artikelnya juga bahas: (1) Keraguan soal IKN. (2) Pertumbuhan ekonomi meleset. (3) KKN dan Mahkamah Keluarga. Bahkan penutupnya kasih tanda tanya besar apakah IKN bisa menjawab skeptisme publik atau jadi 'gajah putih di tengah hutan'," kata seorang warganet di Twitter.
Warganet lain juga mengaku melakukan zoom terhadap foto yang dibagikan Presiden Jokowi. Hasilnya, mereka bisa membaca dengan jelas isi artikel yang mempertanyakan kasus korupsi dengan membahas nama Gibran.
"Kalau di zoom pun masih bisa dibaca ini ada questions over corruption (pertanyaan atas korupsi) yang bahas soal Gibran," tulis warganet lain dengan emoji menangis.
"Beliau gak baca artikelnya, kita bersama bisa paham. Ini tim medsosnya jahat-jahat bener," tambah yang lain.
Sementara itu, Jokowi bangga dengan kondisi di dalam negeri mengingat ekonomi Indonesia tumbuh stabil di kisaran 5 persen.
“Alhamdullilah dan patut kita syukuri Indonesia masih tetap tumbuh dan stabil,” kata Presiden Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu malam.
Pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen dan inflasi yang cenderung stabil 2,6 persen, dinilainya membanggakan jika dibandingkan pertumbuhan negara lain, seperti Malaysia (3,3 persen), AS (2,9 persen), Korea Selatan (1,4 persen), dan Uni Eropa (0,1 persen).
“Ini kalau kita bicara dengan kepala negara lain; dengan presiden, dengan perdana menteri, kita bangga banget lho dengan pertumbuhan kita yang masih di kisaran 5 persen,” tutur dia.
Namun, Presiden menyoroti laporan dari para pelaku usaha yang menyebut peredaran uang di Indonesia semakin “kering”.
Menurut Jokowi, keringnya peredaran uang di sektor riil itu disebabkan banyaknya pembelian instrumen yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan maupun Bank Indonesia.
“Jangan, jangan terlalu banyak yang dipakai untuk membeli SBN, atau terlalu banyak untuk membeli SRBI atau SVBI, hingga yang masuk ke sektor riil jadi berkurang,” kata dia.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh perbankan untuk berhati-hati (prudent) dalam menjalankan bisnisnya. (ebs)
Load more