Antara lain, kata Nusron, mulai dari Tempat Pemungutan Suara (TPS), Daftar Pemilih Sementara (DPS) di tingkat kabupaten, provinsi, dan juga nasional.
"Sehingga relatif tingkat hacker maupun pencurian data atau penghitungan lewat IT itu relatif tidak akan terjadi, karena juga pengumuman di IT juga tidak berlaku juga diakui dalam proses penghitungan," sambung dia.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Budi Arie Setia menjelaskan bahwa data yang bocor dari situs resmi KPU RI adalah DPT Pemilu 2024. Data ini dijual peretas senilai Rp1,1 miliar.
"Kita sudah selidiki bahwa data ini DPT sebenarnya," ungkap Budi dalam rapat kerja di Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023). (fnm/muu)
Load more