Dia menyampaikan hal tersebut karena menurutnya banyak pondok pesantren, lembaga swadaya masyarakat, maupun universitas didatangi sekelompok capres-cawapres tertentu untuk meminta mendukungnya.
“Dikasih ini itu lalu mendukunglah. Menurut saya, ada yang juga, ditelepon Kodim, ditelepon Polres, dipanggil ke kantor polisi, ditakut-takuti. Saya katakan, kalau sekarang dibegitukan, diam. Kalau disuruh, tahan, ‘ya pak pilih, ya pak milih’, tapi nanti pada saat pencoblosan itu kembali ke hati nurani, pilih sendiri,” tegas Mahfud.
Cawapres usungan PDIP itu meminta masyarakat tidak takut bila dipaksa harus memilih paslon tertentu. Dia meminta masyarakat harus memilih pemimpin yang baik bagi bangsa.
“Jadi saya kalau kampanye begitu saja, pokoknya kembali ke hati nurani, ini calon yang diberikan oleh proses, silakan istikhoroh, yang mana yang bagus, pilihlah,” tandas Mahfud. (saa/ebs)
Load more