Perihal keputusan KPU RI yang tidak secara khusus mengadakan debat antarcawapres, memicu keterkejutan capres nomor urut 1, Anies Baswedan. Menurut Anies, pembahasan bersama soal format debat belum dibicarakan dengan semua tim pasangan capres-cawapres.
"Maka itu kita terkejut. Belum berbicara bersama tapi sudah ditetapkan. Nah, nanti pada waktunya surat itu juga akan disampaikan (pandangan tim Anies-Cak Imin ke KPU)," ujar Anies kepada wartawan di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2023).
Anies menjelaskan, Tim Amin sebelumnya sudah mengirimkan surat ke KPU untuk mengusulkan terkait format debat capres-cawapres. Sebab dari Tim Amin sendiri merasa belum pernah diajak berbicara soal hal tersebut.
"Pengalaman kami dulu, selalu tiga tiga paslon ada utusan yang diajak bicara. Merumuskan bersama-sama," ujarnya.
Anies pun mengungkapkan, berdasarkan pengalaman dirinya mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2017, saat itu tim dari tiga pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur selalu diajak berbicara oleh KPU. Ia pun berharap agar KPU tetap mengadakan debat cawapres.
"Ini adalah soal menghormati rakyat Indonesia. rakyat Indonesia itu harus dihormati. Cara menghormatinya gimana? Dengan menunjukkan capresnya, dengan menunjukkan cawapresnya. Jangan disembunyikan. Tapi ditunjukkan. Ditunjukkan itu dengan menghormati hak pemilih. Supaya, rakyat Indonesia bisa melihat lebih dekat setiap calon," imbuhnya.
Merespon polemik debat cawapres ini, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, yang juga adik dari cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, mengatakan sebaiknya debat cawapres untuk Pilpres 2024 tetap digelar oleh KPU.
"Ya, memang kalau lebih baik ya diadakan saja," kata Kaesang di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/12/2023).
Load more