Kemudian sebanyak 12 orang akan dilatih untuk mengelola dan merawat kapal berkapasitas enam ton sampah plastik itu.
Fachrul menjelaskan nantinya sampah dari Sungai Cisadane diangkut menggunakan kapal ini, lalu dibawa ke tempat penampungan sampah untuk diolah kembali.
Neon Moon II merupakan kapal statis (tanpa penggerak) yang terdiri dari dua bagian utama, kerangka, dan trash bin dengan kapasitas 800x6 buah. Fachrul menyebut sumber tenaga kapal bantuan dari Coldplay ini adalah solar panel atau tenaga surya.
Setelah sukses menggelar konsernya di Indonesia, Coldplay makin membuat masyarakat Indonesia kagum. Pasalnya, band asal Inggris tersebut menyumbangkan Neon Moon 2, sebuah kapal pembersih sampah sebagai bentuk dukungan pembersihan dari pencemaran sampah perairan di Indonesia.
Pada dasarnya, pemberian kapal Neon Moon 2 adalah hasil kerjasama antara Coldplay dan organisasi nirlaba rekayasa lingkungan dari Belanda yang bernama The Ocean Cleanup.
Neon Moon 2 sendiri, merupakan kapal yang dikembangkan oleh The Ocean Cleanup yang diberi nama Interceptor.
Pembuatan kapal ini pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan efektifitas kinerja dari The Ocean Cleanup untuk membersihkan sekaligus mengangkut sampah yang didapat dari perairan seperti laut dan sungai.
Untuk saat ini, The Ocean Clenup telah mengoprasikan dua kapal pembersihnya yaitu Interceptor 001 di Cengkareng, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada 2019, serta Interceptor 020 yang beroprasi disepanjang sungai Cisadane.
Neon Moon 2 atau Interceptor secara keseluruhan memiliki panjang hingga 24 meter yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pembersihan dan pengambilan sampah dari perairan.
Oleh karena itu, sekitar 50% lebih bagian kapal ini diperuntukan untuk sampah.
Untuk sebuah kapal pembersih sampah, Neon Moon 2 juga dilengkapi dengan beragam fitur canggih yang dibuat untuk mengoprasikan kapal secara otonom seperti conveyor belt, pesawat udara kecil, lampu, sensor, hingga transmisi data.
Load more