Lumajang - Sempat terjadi kepanikan di lokasi pengungsian Balai Desa Sumber Wuluh Lumajang, Jawa Timur, Senin (06/12/2021) sekitar pukul 09.00 WIB. Sejumlah pengungsi tampak berlarian meninggalkan lokasi pengungsian untuk dievakuasi.
Sejumlah pengungsi keluar dari lokasi pengungsian dan menaiki mobil Tim SAR untuk meninggalkan balai desa dan menuju lokasi yang lebih aman. Ada juga warga yang melakukan evakuasi secara mandiri dengan sepeda motor dan mobil pribadi.
Berdasarkan laporan langsung kontributor tvOne, Wawan Sugiarto, sejumlah pengungsi panik karena khawatir terjadi awan panas guguran erupsi gunung erupsi. Pasalnya, sejak semeru erupsi sudah terjadi 20 kali awan panas guguran. "Tadi pagi sempat terjadi (awan panas guguran) pukul 07.35 WIB," ungkap kontributor tvOne Wawan Sugiarto.
Saat terjadi kepanikan, di lokasi dekat pengungsian tercium bau belerang dan abu pekat. "Diduga ada awan panas guguran, karena petugas membantu proses evakuasi," ungkap Wawan.
Sementara itu Kepala Balai Desa Sumber Wuluh meminta warga tidak panik. Pasalnya, abu pekat di sekitar Balai Desa Sumber wuluh bukan berasal dari awan panas guguran, melainkan hujan abu vulkanik semeru yang terbawa angin dari arah barat ke arah timur. "Saat ini hanya angin yang membawa debu" ungkap Kepala Desa.
Sebelumnya, data dari pos pengamatan gunung api Semeru, Senin (6/12/2021) menginformasikan kembali terjadi awan panas guguran (APG).
Awan panas guguran terekam pada pukul 07.53 WIB, dengan Amak 24mm dan jarak luncur yang terekam di CCTV Sriti sejauh 2,5km ke arah Desa Besuk Curah Kobokan.
Load more