Padang, tvOnenenws.com-Pendaki perempuan dengan muka dipenuhi abu erupsi, berbicara dengan suara tak jelas dan nafas sesak yang videonya viral di media sosial disebut Kepala Basarnas Padang Abdul Malik berhasil dievakuasi. Korban bernama Zhafirah Zahrim Febrina adalah seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Padang.
Petugas menemukan Zhafirah dalam keadaan sangat lemah, dengan tubuh penuh luka bakar. Kini Zhafirah mendapat pertolongan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang. "Benar. Dia korban yang terjebak di Gunung Marapi. Dia berhasil dievakuasi," kata Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/12/2023).
Sebelumnya, video Zhafirah viral karena berusaha menghubungi orang tuanya saat terjebak di Gunung Marapi. Dengan terbata bata dan suara tak jelas saat itu belum diketahui nama dan keberadaan korban dalam video yang beredar luas tersebut.
Sebelumnya Basarnas memberikan update kondisi pendaki yang terjebak saat terjadinya erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat. Basarnas menyebut pihaknya mendata ada 75 pendaki yang berada di sekitar gunung saat erupsi terjadi.
"Jumlah survivor saat ini sudah mencapai 75 orang yang sudah terdata di posko," kata Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, Senin (4/12/2023). Data itu dikumpulkan hingga pukul 07.10 pagi ini. Dari jumlah itu, 49 orang sudah berhasil dievakuasi.
Basarnas yang melakukan pencarian pendaki lainnya menemukan 3 orang dalam kondisi selamat. Sementara itu 11 orang dalam kondisi meninggal dunia.
"Tim gabungan sudah berhasil menemukan tiga orang selamat, dan sebelas orang dalam keadaan mike delta (meninggal dunia)," tuturnya.
"Dan saat ini lagi proses evakuasi dari puncak ke bawah," sambungnya.
Dengan ini, total pendaki yang masih belum ditemukan berjumlah 12 orang lagi.
Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar berhasil mengidentifikasi dua jenazah pendaki korban erupsi Gunung Marapi.
Kedua jenazah pendaki itu atas nama Muhammad Adan (21) asal Pekanbaru, Riau, dan Muhammad Teguh Amanda (20) asal Padang. Lalu, satu orang lainnya belum berhasil diidentifikasi karena kondisi wajah sulit dikenali akibat luka bakar.
Direktur Utama RSAM Busril di Bukittinggi menjelaskan, proses identifikasi dilakukan sesusai prosedur yang berlaku.
"Sudah sesuai prosedur DVI Polda Sumbar ditambah pencocokan dengan keluarga dan kerabatnya, saat ini hanya satu keluarga korban yang belum berada di RSAM," katanya, dilansir dari Antara.
"Data semua korban sudah diketahui, mereka yang luka bakar dalam perawatan maksimal. Satu orang korban selamat nama Naomi asal Pekanbaru sudah dinyatakan bisa dibawa pulang keluarganya," kata Busril.
Berdasarkan data sementara, erupsi Gunung Marapi pada Senin (3/12/2023) itu menewaskan 11 pendaki.
Gunung Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, mengalami erupsi Minggu (3/12/2023). Erupsi itu terjadi pada pukul 14:54 WIB. Dampak erupsi Gunung Marapi, wilayah Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Bukittinggi mengalami hujan abu vulkanik.(bwo)
Load more