" Ya memang tidak berbentuk fisik maupun verbal, tetapi faktanya saya harus menandatangani surat perjanjian dimana saya dilarang berbicara soal politik saat melakukan kerja seni. Itulah saya pikir kok malah seperti orde baru jaman dulu itu. Itu namanya juga intimidasi," jelas Butet.
Butet menilai upaya untuk mengintervensi produk seni berarti sama dengan melarang seseorang untuk mengartukulasikan pikirannya, dalam hal ini karya seni.
"Jadi menurut saya itu mengontrol pikiran orang juga bentuk intimidasi itu, memang bukan intimidasi bentuk fisik, bukan pula verbal, tapi kan bukan hanya soal fisik atau verbal, tetapi saya tidak boleh bicara politik, harus tandatangan sama juga mengintervensi produk seni, dalam arti melarang seseorang mengartikulasikan pikirannya," jelas Butet.
Butet mewanti-wanti agar hal-hal mengintervensi ataupun mengintimidasi seperti itu tidak lagi diteruskan. Demokrasi harus dijaga agar bangsa ini tetap utuh dalam perbedaan, dalam keragaman.
Kedepan ia juga masih akan melihat bagaimana pentas pentas seni budaya apakah akan ada seperti kejadian yang dialaminya.
"Ya kedepan kita lihat saja, saya atau teman-teman saya saat pentas akan seperti apa." ungkapnya.
Butet menyebutkan, apa yang ia alami adalah suatu pengulangan ketika kebebasan berkespresi dihambat.
Load more