Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan meminta masyarakat sekitar dan pengunjung/wisatawan untuk tidak mendekati gunung Gunung Merapi, Gunung Marapi dan Gunung Anak Krakatau dalam radius 3 km dari kawah/puncak.
Dilaporkan Gunung Merapi dan Gunung Marapi pada Rabu (6/12/2023) pukul 06.00 WIB saat ini berada pada level II atau Waspada dan Gunung Anak Krakatau pada pukul 09.53 WIB di level III atau Siaga.
PVMBG Kementerian ESDM melaporkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi (2.968 mdpl) yang berada di Jawa Tengah-DIY secara visual teramati 15 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter serta 4 kali guguran lava ke arah selatan (Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter.
Dia menyebutkan potensi bahaya yang timbul berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Di sektor Tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km, dan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Sementara, berdasarkan pemantauan petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau hingga Rabu pukul 09.53 WIB teramati tinggi kolom abu kurang lebih 500 m di atas puncak (657 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
Erupsi Gunung Anak Krakatau ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 54 mm dan durasi kurang lebih 2 menit 37 detik.
"Gunung Anak Krakatau, Lampung, berada pada status level III (Siaga) dengan rekomendasi bagi masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati gunung atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif," ujar Hendra dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
PVMBG turut melaporkan aktivitas vulkanik Gunung Marapi (2.891 mdpl) di Sumatera Barat hingga 06.00 WIB teramati asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 400 m di atas puncak kawah.
Data kegempaan Gunung Marapi tidak menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan dengan jumlah letusan tercatat 6 kali dengan amplitudo 3,9-33,6 mm dan durasi 30-49 detik. Untuk gempa hembusan sebanyak 18 kali dengan amplitudo 1,5 hingga 11,6 mm dengan lama gempa 25-60 detik.
"Status Gunung Marapi saat ini masih berada pada level Waspada, maka masyarakat sekitar dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki gunung dalam radius 3 km dari kawah/puncak," tuturnya.
PVMBG juga akan terus melakukan pemantauan dan monitoring aktivitas ketiga gunung api tersebut dan jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas gunung akan segera ditinjau kembali.(ant/lkf)
Load more