Jakarta, tvOnenews.com - Kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta terpantau meningkat dalam belakangan ini.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan kenaikan kasus virus corona tercatat sejak 13 November 2023, pada periode 27 November sampai 3 Desember 2023, dengan jumlah kasus positif naik 30-40 persen..
"Iya, benar (ada kenaikan) kasus positif Covid-19. Dalam satu bulan (November) itu naik 22 persen apabila dibandingkan bulan sebelumnya (Oktober)," ujar Ngabila dalam keterangannya, Kamis (7/12/2023).
Meski terjadi kenaikan kasus Covid-19 secara keseluruhan di Jakarta, pasien rawat inap atau tren bed occupancy rate (BOR) RS terkait Covid-19 tidak ikut melonjak.
Lebih dari 90 persen kasus yang dilaporkan hanya mengeluhkan gejala ringan.
Sementara, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menerangkan ada pergeseran dominasi varian baru dalam lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini, yakni EG2 dan EG5.
Dia menjelaskan, subvarian itu terdeteksi di samping subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat.
"Hal inilah yang kemudian menjadi penyebab utama kenaikan kasus Covid-19 saat ini," ungkapnya.
Di samping itu, beberapa pekan terakhir kembali heboh naiknya kasus Covid-19 di negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Di Singapura terjadi peningkatan kasus 2 kali lipat dari Oktober ke November mencapai 22.000 kasus.
Varian yang dominan adalah EG.5 dan HK.3, yang merupakan varian turunan dari Omicron.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat terjadi peningkatan kasus Covid-19 sebesar 57,3% dan mayoritas 48% terjadi pada kelompok usia antara 20 dan 40 tahun.
Adapun angka 57,3% tersebut mencakup 3.626 kasus, meningkat dari 2.305 kasus yang dilaporkan pada 12-18 November 2023, dengan data yang dikumpulkan pada 19-25 November 2023 (ME47/2023).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan secara global saat ini ada 104 negara yang melaporkan kasus baru Covid-19 mulai dari 23 Oktober - 19 November 2023.
Tercatat peningkatan varian Omicron baru, dengan BA.2.86 yang pertama kali dilaporkan pada 24 Juli lalu.
Kasus kumulatif yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 yang dikategorikan VOC dan varian of interest (VOI) sebanyak 28.102 kasus (27.297 VOC; 805 VOI).(lkf)
Load more