Banda Aceh, tvOnenews.com - Enam pengungsi Rohingya mencoba melarikan diri dari kamp penampungan sementara, yakni bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe.
Kapolres Lhokseumawe Ajun Komisaris Besar Polisi Henki Ismanto mengatakan enam pengungsi Rohingya ini meninggalkan kamp dengan cara melompat pagar di belakang kantor imigrasi serta mengendap-endap di areal persawahan pada Kamis (7/12/2023) pukul 23.00 WIB.
Namun, aksi melarikan diri ini berhasil digagalkan polisi pada Jumat (8/12/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.
Selain menangkap enam pengungsi Rohingya, Tim Satgas Polres Lhokseumawe juga mengamankan tiga tersangka berinisial RM (50), HU (41) dan DA (25) warga Kota Lhokseumawe.
Ketiga tersangka tersebut mengaku dihubungi melalui sambungan telepon oleh seseorang berinisial KH untuk menjemput warga asing tersebut. Kini, KH ditetapkan sebagai buron atau dalam pencarian orang (DPO).
"(Rencananya) setelah menjemput keenam warga Rohingya ini dibawa ke belakang GOR Unimal Desa Uteunkot untuk ditransitkan dan pada pukul 02.00 WIB akan diberangkatkan ke Sumatera Utara dengan bus PMTOH," ujar dia, Jumat (8/12/2023).
Dalam kasus ini, kata dia, pihaknya mengamankan barang bukti satu unit mobil Xenia, tiga unit ponsel, dua KTP dan uang Rp1,8 juta sebagai modal awal untuk mengangkut warga Rohingya dari Lhokseumawe menuju ke Sumatera Utara.
Para tersangka akan dijerat Pasal 120 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
"Dengan ancaman hukuman paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun penjara serta denda paling sedikit Rp120 juta dan maksimal Rp600 juta," katanya.
Henki menambahkan sudah ada 30 orang pengungsi Rohingya yang kabur dari lokasi penampungan sementara di Lhokseumawe dalam dua pekan terakhir ini. (ant/nsi)
Load more