Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berjanji akan terus bersih-bersih menindak para koruptor di perusahaan-perusahaan milik negara.
Hal itu disampaikan Erick saat memperingati Hari Anti-Korupsi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 9 Desember.
Baginya, Program Bersih-Bersih BUMN adalah wujud komitmennya memberantas korupsi.
"Saya akan terus memerangi korupsi agar BUMN semakin bersih dan bisa memberikan manfaat besar kepada masyarakat Indonesia. Selamat Hari Anti Korupsi," ujar Erick melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (10/12/2023).
Erick juga berkolaborasi bersama Kejaksaan Agung dan KPK untuk terus melaksanakan Program Bersih-Bersih BUMN.
"Kami terus menjalin sinergi positif dengan Kejagung dan lembaga lainnya dalam menuntaskan kasus korupsi. Terlebih, BUMN dan Kejagung mempunyai misi yang sama dalam persoalan pemberantasan korupsi," tegas dia.
Di tempat terpisah, ekonom Segara Institute Piter Abdullah mengapresiasi langkah Erick dalam upaya bersih-bersih BUMN.
"Banyak hal yang membedakan antara Pak ET (Erick Thohir) dan menteri-menteri BUMN sebelumnya. Yang paling unik dan positif dari Pak ET adalah upaya untuk menegakkan good governance di BUMN-BUMN," kata Piter.
Dia menambahkan ditangan Erick untuk kasus-kasus hukum seperti korupsi di BUMN dapat diselesaikan secara lebih tuntas.
"Pak ET sendiri yang langsung menyerahkannya ke penegak hukum. Terakhir, dugaan kasus penyelewengan Dapen di BUMN," tuturnya.
Sebelumnya, Jaksa Agung RI S.T. Burhanuddin menyampaikan peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia dijadikan sebagai tonggak untuk melawan korupsi dengan berbagai modus yang semakin canggih, modern, dan menyengsarakan rakyat Indonesia.
"Pemberantasan korupsi merupakan bagian dari strategi negara dan pemerintah untuk memajukan program mencerdaskan kehidupan bangsa dan kemajuan negara," kata Burhanuddin dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (9/12/2023).
Burhanuddin berpesan kepada semua pihak untuk membangun semangat antikorupsi, dimulai dari lingkungan terdekat seperti keluarga.
"Keluarga sebagai garda terdepan menolak hasil korupsi yang dapat membuat kebodohan dan kemiskinan serta menghambat kemajuan bangsa," jelasnya.
Jaksa Agung berharap adanya kerja sama dan kolaborasi dengan masyarakat untuk berani melaporkan tindak pidana korupsi.(ant/lkf)
Load more