"Yang ketiga, adanya proses Pemilu, proses Pilpres yang netral, transparan, jujur, adil, dan kalau kita saksikan akhir-akhir ini, dua ini mengalami problem," ujarnya.
Anies menyatakan bahwa kita menyaksikan bagaimana kebebasan berbicara menurun, termasuk mengkritik partai politik, dan angka demokrasi yang menurun.
Anies Baswedan di debat Capres pertama di kantor KPU. (tvOnenews/Muhammad Bagas)
"Bahkan pasal-pasal yang memberikan kewenangan untuk digunakan secara karet kepada pengkritik, misalnya UU ITE, atau pasal 14,15 UU Nomor 1 Tahun 1946, itu semua membuat kebebasan berbicara menjadi terganggu," terangnya.
Selain itu, Anies juga menyinggung soal minimnya keberadaan oposisi selama ini.
Di kesempatan yang sama, Capres nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto menanggapi pernyataan dari Anies Baswedan soal Demokrasi.
Menurutnya, Anies tak akan jadi Gubernur DKI Jakarta kalau demokrasi tidak berjalan.
"Mas Anies Mas Anies, saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan, Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu, Mas anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung bapak," ucap Prabowo sambil menunjuk Anies yang disambut sorak dari pendukung Capres nomor urut 2.
Load more