Jakarta, tvOnenews.com - Beredar sebuah curahan yang mengungkap kematian kerabatnya akibat operasi gigi bungsu di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Curhatan tersebut viral di media sosial marena dibagikan oleh akun Instagram @latashaqntas.
Akun tersebut diketahui sebagai keluarga korban yang meninggal dunia setelah menjalani operasi gigi bungsu.
“Singkatnya cerita sepupu gue mau operasi gigi bungsu dari Garut dirujuk ke @rshs_bandung, kata yang di Garut ini bagus,” tulis akun @latashaqntas dikutip Sabtu (16/12/2023).
Saat tiba di RSHS Bandung, tim dokter disana langsung membawa korban dan melakukan anestesi.
Namun tak berselang lama dari proses operasi gigi bungsu tersebut, suami korban dipanggil oleh tim dokter.
“Selang beberapa menit suami sepupu gue dipanggil katanya pasien henti detak jantung,” lanjutnya.
Menurut cerita akun tersebut, korban kemudian kritis dan dilakukan ke NICU.
“Di sana pasien nggak sadar berhari-hari, tiba-tiba divonis macem-macem. Katanya paru-paru hitam, kondisinya nggak bagus dan lain-lain,” ungkap Latasha.
Mendengar pernyataan janggal tim dokter, pihak keluarga merasa tak terima.
Apalagi, lanjut Latasha, sepupunya itu sebelum melakukan operasi gigi bungsu telah menjalani pemeriksaan dan dipastikan aman.
“Di NICU udah dipakein segala alat bahkan matanya disolatip karena keadaan setelah bius langsung kaget dan melotot lalu gak sadar,” bebernya.
Keluarga pun lantas menanyakan apa yang terjadi kepada korban kepada beberapa dokter yang dikenal.
Beberapa dokter yang ditanyai oleh keluarga korban menduga adanya kesalahan saat melakukan anestesi.
“Ini kemungkinan besar kesalahan anestesi dari dokter anastesi karena cuma selang beberapa menit aja organ bisa langsung semua terutama ginjal, makanya ada henti jantung,” jelas Latasha.
"Udah dua Minggu ini nggak ada perkembangan, tapi badan (pasien) diobok-obok terus, ginjal dicuci dua kali kurang lebih. Ventilator dipindah ke leher alias lehernya dibolongin,” lanjutnya.
Setelah dirawat di NICU, korban tak kunjung membaik bahkam korban sudah melakukan penolakan jika dimasukan makanan dan minuman.
Korban juga sudah tidak pernah lagi buat air kecil dan air besar.
Melihat kondisi korban, pihak keluarga meminta pertanggung jawaban kepada pihak RSHS Bandung.
Namun semua usaha keluarga korban sia-sia. Pihak RSHS Bandung dikatakan tidak memberikan apa yang diminta oleh keluarga korban.
Load more