Lanjut Rocky mengatakan jika branding emosi sudah terlabeli ke Prabowo Subianto, ia bisa melanjutkan tradisi atau bahasa tubuh yang seperti itu.
"Karena itu yang paralel dengan semua hal yang orang tahu tentang Prabowo kan, yang disebut Gemoy itu buatan aja yang ada di baliho tuh, atau dari TikTok," ungkapnya.
"Tetapi watak dasar Prabowo yang ekspresif dan sugestif itu yang musti justru dieksploitasi, jadi gak perlu lagi Prabowo itu didampingi oleh tim yang berupaya untuk membuat dia jangan emosional nggak ada gunanya, semua jejak digital Pak Prabowo emosional kok, be yourself aja" tuturnya.
Pasangan Capres - Cawapres, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (Rizki Amana/tvOnenews)
Akademisi yang juga seorang filsuf ini mengungkapkan bahwa yang menjadi persoalan dari munculnya video viral tersebut adalah hal yang sebetulnya natural, tiba-tiba menjadi persoalan.
"Karena Pak Prabowo dibikin tidak natural oleh para pelatihnya kan, ngapain Prabowo dibuat seolah-olah yang mampu menahan amarah, biarkan saja," ujarnya.
"Justru itu yang kemarin 2019, membuat suara Gerindra juga naik itu, karena Prabowo secara ekspresif menyerang Jokowi kan, walaupun akhirnya masuk ke dalam kabinet," tuturnya.
Tak lupa Rocky juga mengatakan bahwa Gerindra dikenal sebagai partai yang menjadi macan panggung.
Load more