Dia menambahkan, sampai saat ini Sheena masih harus sering kontrol ke RSCM, yang jadwal kontrolnya ke rumah sakit tersebut bisa satu pekan penuh. Misalnya Sheena dapat kontrol ke RSCM satu minggu penuh pun keluarga korban sudah mengucapkan syukur dengan segala keterbatasannya.
"Kondisi ini sangat berat, mungkin sebagian orang berpikir kasus ini sudah selesai, kami sudah mendapatkan hak-hak yang harusnya diberikan pemerintah oleh kami. Tapi itu sampai sekarang enggak ada," kata Desi.
"Jadi kami sampai saat ini hanya berjuang sendiri dengan segala cara kami upayakan agar Sheena bisa tetap minum susu. Bahkan yang paling menyakitkan buat saya dengan keadaan Sheena seperti itu, kami setiap hari harus berpikir caranya bagaimana kami tetap bisa beli susu Sheena, pampers Sheena, untuk kontrol Sheena, dan untuk keperluan lainnya," sambung dia.
Desi pun berharap pemerintah Indonesia dapat segera memberikan santunan kepada para korban. Karena semua anak-anak yang sedang berjuang saat ini pasti merasakan hal yang sama seperti berjuang mati-matian demi pengobatan anaknya.
"Terseret-seret kami hanya untuk bisa beli susu Sheena, beli perlengkapan Sheena, dan untuk biaya Sheena kontrol ke rumah sakit," tutup Desi.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini mengatakan bakal memberikan bantuan kepada 326 korban GGAP. Rinciannya, ada sebanyak 204 orang yang meninggal akibat kasus tersebut dan 122 orang yang saat ini telah sembuh tapi masih harus menjalani perawatan.
"Ini yang sembuh masih perawatan. Jadi kami minta tambahan sehingga lebih besar dari yang meninggal," kata Risma dalam rapat kerja bersama Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2023).
Load more