Jakarta, tvOnenews.com-Jelang debat kedua capres/cawapres Pilpres Jumat, calon wakil presiden nomor urut 03, Mahfud MD mendatangi Posko Teuku Umar. Mahfud mengenakan baju Pesa’an atau baju khas Madura. Mahfud datang didampingi istri, Zaizatun Nihayati, Mahfud langsung masuk ke dalam Posko Teuku Umar.
Memilih mengenakan baju adat dari kampung halamannya, Madura, Mahfud menyebut baju Pasa’an memiliki filosofi sebagai baju yang melambangkan dua barisan.
“Ini baju rakyat, ini baju dua lapis ada barisan priyayi dan ada lapisan rakyat,” kata Mahfud, di Teuku Umar, Jumat (22/12/2023).
Dalam banyak kesempatan, Mahfud MD kerap mengenakan baju Pasaan. Ketika mengikuti upacara detik-detik proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Mahfud mengenakan baju Sakera.
Menurut Mahfud, warna hitam melambangkan sikap gagah dan pantang menyerah. Ini merupakan sifat kerja khas dari rakyat Madura. Sedangkan bajunya yang serba longgar melambangkan kebebasan dan keterbukaan orang Madura. Selain itu, bentuk baju yang sederhana melambangkan kesederhanaan.
Kemudian kausnya yang unik dengan motif garis merah-putih memperlihatkan sikap tegas dan semangat juang tinggi orang Madura dalam menghadapi segala hal.
"Ini baju khas tukang sate Madura ini, orang Madura semua bangga Indonesia merdeka. Sekarang semua anak, anak tukang sate, anak petani bawang, kini karena Indonesia merdeka bisa jadi jenderal, bisa jadi dokter, profesor, bisa jadi apa saja. Karena itu, kita harus terus mensyukuri nikmat kemerdekaan," ujar Mahfud usai mengikuti upacara detik-detik proklamasi Kemerdekaan Indonesia. (bwo)
Load more