Hal ini menunjukkan persentase kasus tersebut naik dari pekan pertama hingga pekan kedua Desember 2023 sekitar 20 persen dalam satu pekan.
"Jadi kenaikan dia (JN.1) pesat. Artinya dia mendominasi varian yang ada," kata Budi.
Dia menuturkan, jika angka kenaikan kasus Covid-19 subvarian Omicron JN.1 konsisten sekitar 20 persen tiap pekannya di Indonesia, maka diprediksikan kasus Covid-19 subvarian Omicron JN.1 dapat menyentuh puncaknya pada bulan Januari 2024.
"Nanti kita lihat lah. Kalau misalnya peak-nya terjadi di Januari, kita harusnya sih Februari insya Allah ini sudah turun kembali," harap Budi.
Untuk diketahui, Kemenkes RI melaporkan data terbaru terkait Covid-19 yakni ada hampir 2.800 kasus aktif per minggu atau tepatnya 2.761 kasus aktif per minggu, dengan 453 kasus baru.
Akan tetapi, Budi menyebut jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia masih di bawah level 1 pandemi virus corona yang sudah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Di mana level 1 pandemi virus corona menurut WHO adalah 56 ribu kasus aktif per minggu.
"Jadi saya rasa sih masih dalam kondisi yang tidak terlalu mengkhawatirkan," kata Budi.
Load more