Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak (peak) kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia bakal terjadi pada Januari 2024 mendatang.
Dia pun mengungkapkan terdapat kenaikan kasus Covid-19 yang cukup pesat di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers terkait "Kesiapsiagaan Sektor Kesehatan menghadapi Masa Libur Natal 2023 dan Tahun Baru" yang digelar pada Jumat (22/12/2023) di Kemenkes RI, Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Jadi harusnya di Januari itu peak-nya sudah dicapai. Nah peak-nya berapa lama, biasa kita sih enggak pernah lebih dari satu bulan lah, peak-nya paling dua minggu sampai empat minggu maksimal sudah terjadi penurunan," kata Budi.
Kemudian dia menjelaskan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini disebabkan oleh subvarian Omicron JN.1. Berdasarkan penelusuran Kemenkes RI pada pekan kedua Desember 2023 terhadap 77 sampel, ditemukan hasilnya ada 43 persen kasus Covid-19 subvarian Omicron JN.1.
Selanjutnya, tutur Budi, terdapat 16 persen kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 dan 12 persen lainnya kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.9.1.
"JN.1, XBB itu adalah subvarian dari Omicron. Kalau SARS-CoV-2 itu Covid-nya, kakeknya lah, Omicron itu ayahnya. Nah ini anaknya, jadi ini gara-gara anaknya," kata dia.
Sebelumnya, lanjut Budi, berdasarkan penelusuran Kemenkes RI pada pekan pertama Desember 2023, ditemukan ada 19 persen kasus Covid-19 subvarian Omicron JN.1 dari total sampel.
Hal ini menunjukkan persentase kasus tersebut naik dari pekan pertama hingga pekan kedua Desember 2023 sekitar 20 persen dalam satu pekan.
"Jadi kenaikan dia (JN.1) pesat. Artinya dia mendominasi varian yang ada," kata Budi.
Dia menuturkan, jika angka kenaikan kasus Covid-19 subvarian Omicron JN.1 konsisten sekitar 20 persen tiap pekannya di Indonesia, maka diprediksikan kasus Covid-19 subvarian Omicron JN.1 dapat menyentuh puncaknya pada bulan Januari 2024.
"Nanti kita lihat lah. Kalau misalnya peak-nya terjadi di Januari, kita harusnya sih Februari insya Allah ini sudah turun kembali," harap Budi.
Untuk diketahui, Kemenkes RI melaporkan data terbaru terkait Covid-19 yakni ada hampir 2.800 kasus aktif per minggu atau tepatnya 2.761 kasus aktif per minggu, dengan 453 kasus baru.
Akan tetapi, Budi menyebut jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia masih di bawah level 1 pandemi virus corona yang sudah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Di mana level 1 pandemi virus corona menurut WHO adalah 56 ribu kasus aktif per minggu.
"Jadi saya rasa sih masih dalam kondisi yang tidak terlalu mengkhawatirkan," kata Budi.
Lanjut dia, tingkat keterisian rumah sakit bagi pasien Covid-19 (bed occupancy rate/BOR) masih relatif rendah. Kemenkes RI pun mencatat terdapat 9 kasus kematian akibat Covid-19, yang seluruh pasien meninggal dunia tersebut memiliki komorbid atau penyakit bawaan seperti serangan jantung dan stroke. (fnm/ree)
Load more