Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan terdapat kenaikan kasus Covid-19 yang cukup pesat di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melaporkan ada hampir 2.800 kasus aktif per minggu. Hal ini disampaikan Budi dalam konferensi pers terkait "Kesiapsiagaan Sektor Kesehatan menghadapi Masa Libur Natal 2023 dan Tahun Baru" yang digelar pada Jumat (22/12/2023) di Kemenkes RI, Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Jadi memang kasusnya kita per hari kemarin 453 kasus baru. Kasus aktifnya 2.761," beber Budi.
Akan tetapi, dia menyebut jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia masih di bawah level 1 pandemi virus corona yang sudah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Di mana level 1 pandemi virus corona menurut WHO adalah 56 ribu kasus aktif per minggu.
"Jadi saya rasa sih masih dalam kondisi yang tidak terlalu mengkhawatirkan," kata Budi.
Lanjut dia, tingkat keterisian rumah sakit bagi pasien Covid-19 (bed occupancy rate/BOR) masih relatif rendah. Kemenkes RI pun mencatat terdapat 9 kasus kematian akibat Covid-19, yang seluruh pasien meninggal dunia tersebut memiliki komorbid atau penyakit bawaan seperti serangan jantung dan stroke.
Budi pun menjelaskan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini disebabkan oleh subvarian Omicron JN.1. Kemenkes RI telah melakukan penelusuran terhadap 77 sampel pada pekan kedua Desember 2023, hasilnya ada 43 persen kasus Covid-19 subvarian Omicron JN.1.
Selanjutnya, tutur Budi, terdapat 16 persen kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 dan 12 persen lainnya kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.9.1.
"JN.1, XBB itu adalah subvarian dari Omicron. Kalau SARS-CoV-2 itu Covid-nya, kakeknya lah, Omicron itu ayahnya. Nah ini anaknya, jadi ini gara-gara anaknya," kata Budi.
Lebih lanjut dia, Kemenkes RI memprediksi puncak (peak) kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi pada Januari 2024 mendatang. "Kalau misalnya peak-nya terjadi di Januari, kita harusnya sih Februari insya Allah ini sudah turun kembali," harap Budi. (fnm/ree)
Load more