"Diharapkan kalau misalnya ada masalah kesehatan, jadi kita bisa merespons dengan baik," imbuh dia.
Untuk diketahui, Kemenkes RI melaporkan data terbaru terkait COVID-19 yakni ada hampir 2.800 kasus aktif per minggu atau tepatnya 2.761 kasus aktif per minggu, dengan 453 kasus baru.
Akan tetapi, Budi menyebut jumlah kasus aktif COVID-19 di Indonesia masih di bawah level 1 pandemi virus corona yang sudah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Di mana level 1 pandemi virus corona menurut WHO adalah 56 ribu kasus aktif per minggu.
"Jadi saya rasa sih masih dalam kondisi yang tidak terlalu mengkhawatirkan," kata Budi.
Lanjut dia, tingkat keterisian rumah sakit bagi pasien COVID-19 (bed occupancy rate/BOR) masih relatif rendah. Kemenkes RI pun mencatat terdapat 9 kasus kematian akibat COVID-19, yang seluruh pasien meninggal dunia tersebut memiliki komorbid atau penyakit bawaan seperti serangan jantung dan stroke.
Budi pun menjelaskan kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia saat ini disebabkan oleh subvarian Omicron JN.1. Kemenkes RI telah melakukan penelusuran terhadap 77 sampel pada pekan kedua Desember 2023, hasilnya ada 43 persen kasus COVID-19 subvarian Omicron JN.1.
Selanjutnya, tutur Budi, terdapat 16 persen kasus COVID-19 subvarian Omicron XBB.1.16 dan 12 persen lainnya kasus COVID-19 subvarian Omicron XBB.1.9.1.
Load more