Sebab, menurut pengamatan dari Islah Bahrawi, Gibran seolah-olah ingin mendesain pertanyaan yang menjatuhkan lawannya dengan istilah-istilah asing.
“Saya melihatnya Gibran ini seolah-olah mendesain semua pertanyaannya itu seolah sesuatu yang tidak dikuasai oleh lawan bicaranya,” jelasnya.
Hal ini termasuk istilah-istilah yang digunakan oleh Gibran untuk menanyakan kepada Mahfud MD.
Menurut Tokoh NU asal Madura ini, bila Gibran memakai istilah yang lebih sering digunakan oleh masyarakat akan lebih mudah menjawab pertanyaan tersebut.
“Termasuk carbon storage, ini kan sebenarnya tinggal ngomong emisi karbon, mungkin Pak Mahfud ngerti. Atau Cak Imin misalnya tentang bank syariah, ya langsung ngerti,” sebutnya.
Namun, penggunaan kata yang diucapkan oleh Gibran tidak sesuai dengan literatur yang seharusnya menggunakan Bahasa Inggris.
“Masalahnya, kalau memang ini menggunakan literatur Inggris, tapi dia ngomongnya SGIE (pelafalan Indonesia) kepanjangannya Bahasa Inggris ya saya nggak dapat,” pungkasnya. (Kmr)
Load more