"Saya luruskan ya, orang normal mana pun kalau didikte saat bicara harusnya kaku, sedangkan Gibran tidak kaku. Mahfud dan Muhaimin yang membaca contekan saja, intonasinya kaku, tidak lancar, apalagi jika mengikuti orang bicara," kata Teddy.
Juga soal tuduhan KPU membocorkan pertanyaan kepada Gibran. Menurutnya, tuduhan itu berangkat dari fitnah Gibran menghafal jawaban.
Dimana tujuannya ingin memframing bahwa pertanyaan untuk Gibran, sebelumnya telah dibocorkan oleh KPU.
Sayangnya yang memfitnah lupa, karena ada pertanyaan pribadi dari Mahfud Md dan Muhaimin Iskandar. Apakah Mahfud dan Muhaimin membocorkan pertanyaan mereka agar Gibran bisa menghafal jawaban?" ujar dia.
Dengan jawaban di atas, Teddy mengatakan semua tudingan itu terbantahkan.
"Secara manusia normal tidak mungkin Gibran bisa lancar bicara jika didikte dan juga tidak mungkin Mahfud-Muhaimin mengkhianati capres mereka dengan membocorkan pertanyaannya ke Gibran. Fitnah ini hanya untuk menyalurkan perasaan sakit hati dan terluka saja," lanjutnya.
Teddy lantas meminta maaf lantaran kemampuan Gibran di debat cawapres justru membuat banyak pihak sakit hati dan terluk.
Load more