Jakarta, tvOnenews.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengungkapkan pesan eks Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang mengatakan perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) jangan lagi berhenti di status wakil presiden.
Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan sendiri merupakan tokoh dari HMI. Sehingga pesan tersebut secara tidak langsung meminta Anies untuk maju sebagai presiden.
Anies mengatakan, pesan tersebut disuarakan oleh Jusuf Kalla dalam Munas Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Palu, Sulawesi Tengah.
"Pak JK memberikan sambutan dan dalam sambutannya Pak JK menyampaikan bahwa Alhamdulillah HMI telah menghadirkan begitu banyak kader dan kader HMI Alhamdulillah sudah berada di banyak posisi termasuk posisi Wakil Presiden," ujar Anies, di acara deklarasi Keluarga Besar HMI, di Swasana Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2023).
Yang diketahui Jusuf Kalla sendiri adalah tokoh HMI yang telah menjadi wakil presiden dua periode, pada 2004-2009 dan 2014-2019.
"Karena itu tahap berikutnya, kata beliau, sebaiknya jangan di posisi (wakil presiden) itu lagi. Masa cuman di situ," ungkapnya.
"Bahwa jangan berhenti di posisi wakil, InsyaAllah kita akan mewarnai secara total untuk Indonesia ke depan," sambung dia.
Anies pun mengungkapkan tidak lama dari pesan tersebut di Palu, Jusuf Kalla pun mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan yang dijuluki AMIN.
"Dan kita berpasangan bekerja kita dwitunggal yang akan membawa ikhtiar ini ke depan," tandas dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, HM Jusuf Kalla menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.
"Jadi hari ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung AMIN). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua," papar Jusuf Kalla saat menghadiri acara silaturahim digelar Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan AMIN, di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa (20/12/2023) malam.
Dalam kesempatannya itu, pria akrab disapa JK, bercerita bahwa Anies Baswedan boleh dikatakan adalah murid politiknya. Selama ini ia banyak memberikan masukan terkait permasalahan bangsa.
"Boleh dibilang saya mengajarkan politik Anies dulu di Universitas Paramadina tiap Jumat kita makan siang sama-sama. Dan saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik tiap Jumat. Dari situ saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," ujarnya Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia ini.
Menurut JK, menjadi presiden tidak mudah. Harus tangguh dan memahami banyak hal terutama terkait dengan ekonomi.
Sebab, saat ini, ekonomi dunia menjadi tidak terkendali atau menurun dikarenakan banyaknya konflik peperangan antarnegara. Makanya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang paham dasar-dasar ekonomi.
"Dunia lebih sulit lima tahun akan datang, ekonomi dunia sulit akibat perang di Gaza, Ukraina, belum lagi China dan Amerika yang saling bertentangan. Demikian juga Eropa. Jadinya ekonomi dunia menurun," ungkap Ketua Umum PMI ini menuturkan. (agr/ree)
Load more