Jakarta, tvOnenews.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD memamerkan segudang prestasinya sebagai alumni Universitas Gajah Mada (UGM).
Mahfud mengklaim bahwa hanya dirinya lah sebagai alumni UGM yang sudah pernah menduduki banyak jabatan di Pemerintahan. Baik di tingkat legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Hal ini ia sampaikan saat duduk bersilaturahmi bersama para kyai dan ulama se-Sukabumi Raya di Pondok Pesantren Tahfidz Nurul Hidayah, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (27/12/2023).
"Saya bilang saya dari pesantren. Saya ingin tanya di Jogja nih ya, Universitas Gadjah Mada. Apakah di UGM itu sudah pernah melahirkan alumni yang menduduki tiga poros kekuasaan? Ada namanya Mahfud. Porosnya legislatif, eksekutif, yudikatif," ucap Mahfud MD di depan ratusan santri.
"Yang lain ya mungkin di yudikatif iya, yang lain mungkin legislatif ke eksekutif. Saya tiga ini sudah dimasuki semua," tambahnya.
Menurut Mahfud MD, ini membuktikan pendidikan pesantren tidak kalah unggul dengan pendidikan Indonesia.
Mulanya, di depan puluhan santri dan ulama, ia menceritakan rekam jejak karirnya semasa hidup.
Ia mengatakan bahwa ia berasal dari lulusan pondok pesantren yang merintis jadi guru dan dosen. Kemudian berhasil menduduki sejumlah jabatan di Pemerintah.
"Saya sama Amien Rais zaman dulu, masih yang muda-muda lah tahun itu, tahun 93-97 saya ceramah agama terus sambil jadi dosen. Nah jadi dosen, saya tercapai jadi dosen. Jadi hakim, saya juga jadi ketua MK. Tercapai semua. Lalu jadi anggota DPR, saya juga jadi anggota DPR pernah. Jadi menteri, dapat bonus jadi menteri. Menterinya 3 kali. Menteri Pertahanan, Menteri Kehakiman, waktu itu namanya menteri kehakiman dan hak asasi manusia. Lalu sekarang Menko Polhukam," papar Mahfud MD.
Dia mengatakan bahwa semua jabatannya yang ia raih itu adalah buah dari perjuangan kerja kerasnya.
"Jadi kuncinya kerja keras dan tidak takut. Yang penting benar. Itu sebabnya lalu saya sekarang yang melampaui berbagai pekerjaan, jadi dosen sejak tahun 84, tahun 99, 15 tahun sesudah saya jadi dosen di kampus terus dapat gelar professor guru besar," ungkap dia.
"Lalu saya ikut Gus Dur ke Jakarta. Diangkat jadi menteri. Sejak saat itu sampai sekarang saya terus ada di Jakarta dan berpindah-pindah pekerjaan. Jadi menteri 3 kali, Ketua MK, anggota DPR. Itu artinya apa? Kerja keras," pungkasnya.(rpi/muu)
Load more