Jakarta, tvOnenews.com - Usai Debat Pilpres putaran kedua, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berada di urutan terakhir yang artinya memiliki penampilan yang kurang memuaskan.
Juru Bicara (Jubir) Timnas Pemenangan AMIN, Billy David Nerotumilena mengatakan lebih baik mendapatkan kekurangan daripada terlihat arogan.
"Lebih baik kita mendapatkan kekurangan tapi mengajarkan kepada kita kerendahan hatian, kebijaksanaan, daripada menang tapi kita mendapatkan arogansi," ujarnya, saat ditemui di Posko Perubahan, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).
Memang, Billy mengakui bahwa publik menilai performa Cak Imin kurang baik dalam Debat Pilpres 2023 putaran kedua. Akan tetapi ada satu yang menjadi perhatian Timnas Pemenangan AMIN, yakni tentang manajemen waktu.
"Hasil evaluasi kami tentu soal manajemen waktu yang menjadi catatan tentu adalah mengenai itu, tadi yang kita singgung soal singkatan dan sebagainya," jelas dia.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyoroti dominasi Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres yang digelar pada Jumat, 22 Desember 2023 lalu.
Hal itu terlihat dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan mayoritas responden menganggap Gibran sebagai pemenang, unggul dari Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud MD.
"Dalam konteks debat capres, meskipun Anies dianggap paling baik penampilannya tidak dominan, tidak mencapai 50%. Tapi dalam konteks cawapres, Gibran secara mayoritas dinobatkan sebagai pemenang debat," kata Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan tertulis Selasa, 26 Desember 2023.
Dalam survei yang digelar via telepon pada tanggal 23-24 Desember ini, sebanyak 35,9% responden menyatakan menonton debat, sementara 63,9% lainnya tidak menyaksikan acara tersebut. Dari responden yang menonton, 56,2% menganggap Gibran Rakabuming Raka adalah penampil terbaik, diikuti oleh Mahfud MD 24,2% dan Muhaimin Iskandar 12,3%.
Menurut Guru Besar Ilmu Politik, FISIP, UIN Jakarta ini, penilaian publik bisa jadi dipengaruhi oleh ekspektasi yang terlalu rendah terhadap Gibran. Sebelum debat, Gibran kerap dipersepsikan sebagai cawapres yang paling lemah.
"Jadi ini adalah the beauty of being underdog. Kalau orang diposisikan sebagai underdog itu enak, kalau bagus dikit langsung dianggap bagus. Apalagi kemarin bukan hanya dianggap bagus dikit, dianggap dominan. 56% responden menganggap Gibran sebagai penampil terbaik dalam debat cawapres" ujar Burhanuddin.
Menariknya, kata dia, keunggulan Gibran juga diakui oleh pemilih dari partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju. PDIP, misalnya, sebagai partai pengusung utama Ganjar-Mahfud, 44,4% pemilihnya justru memilih Gibran sebagai penampil terbaik, unggul dari Mahfud MD yang dipilih oleh 42,8% responden. (ags/ebs)
Load more