“Tindakan awak pesawat setelah gangguan keempat ini yaitu mengaktifkan tanda peringatan kelima yang memunculkan pesan di ECAM berupa Auto FLT FAC 1 FAULT dan keenam yang memunculkan auto FLT FAC 1+2 FAULT," jelasnya.
Setelah tanda auto FLT FAC 1+2 FAULT muncul, lanjutnya, autopilot dan auto-thrust tidak aktif dan sistem kendali fly by wire pesawat berganti dari normal law ke alternate law yang beberapa proteksinya tidak aktif.
“Pengendalian pesawat oleh awak pesawat secara manual selanjutnya menyebabkan pesawat masuk dalam kondisi yang disebut sebagai upset condition dan stall hingga akhir rekaman FDR,” sambung dia.
Kemudian dari kesimpulan akhri investigasi, bahwa retakan solder pada electronik di RTLU menyebabkan hubungan yang berselang dan berakibat pada masalah yang berkelanjutan dan berulang.
Kemudian, sistem perawatan pesawat dan analisis di perusahaan yang belum optimal mengakibatkan tidak terselesaikannya masalah yang berulang.
Kejadian yang sama terjadi sebanyak empat kali dalam penerbangan.
Selain itu, awak pesawat melaksanakan prosedur sesuai ECAM pada tiga gangguan yang pertama.
Load more