Jakarta, tvOnenews.com - Relawan Ganjarist mengajak masyarakat untuk bersikap kritis dan tidak menelan mentah-mentah hasil survei yang dikeluarkan sejumlah lembaga terkait elektabilitas calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres 2024).
"Ganjarist mengajak masyarakat mengkritisi dan tidak mentah-mentah mempercayai hasil survei elektabilitas yang banyak beredar. Dan tetap optimis dan semangat mensosialisasikan program unggulan Ganjar-Mahfud," ujar Ketua Umum Ganjarist Kris Tjantra dalam keterangannya, Kamis (28/12/2023).
Pasalnya, lanjut Kris, saat ini publik bertubi-tubi dijejali laporan survei elektabilitas dari berbagai lembaga dengan hasil yang berbeda-beda dan sangat fluktuatif. Namun, sepertinya salah satu temuan yang paling sering digadang-gadang adalah soal adanya kemungkinan pilpres kali ini hanya akan berlangsung satu putaran.
"Dan, tanpa alasan yang jelas, elektabilitas Ganjar-Mahfud tampak semakin menurun angkanya. Masyarakat patut kritis. Cermati dan awasi, jangan sampai ada agenda gelap di balik angka-angka survei," ucap Kris.
Ia pun menegaskan bahwa cara dengan menggunakan hasil survei elektabilitas untuk mengecoh psikologis masyarakat sudah umum dilakukan. Angka-angka dalam survei bisa dibuat sedemikian rupa untuk membangun persepsi bahwa ada pasangan calon yang menjadi favorit dan ada yang berkurang dukungannya.
"Supaya apa? Supaya pemilih yang belum mantap bisa terpengaruh dan memilih dengan 'ikut arus' saja. Padahal, angka-angka tersebut bahkan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan," ungkapnya.
Menurutnya, mengingat Ganjar-Mahfud adalah pasangan calon yang paling sering blusukan dan bertemu dengan masyarakat –dari Sabang sampai Merauke– rasanya sulit untuk bisa bulat-bulat menerima hasil survei yang seolah menjatuhkan elektabilitas Ganjar-Mahfud.
Load more