Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat psikologi politik Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta Mohammad Abdul Hakim menanggapi soal munculnya spanduk Solo Bukan Gibran.
Dia menilai munculnya spanduk Solo Bukan Gibran merupakan bentuk kekhawatiran dari kubu lawan.
"Saya melihat ada kekhawatiran juga. Jateng dan Solo Raya kandangnya banteng. Kalau sampai suaranya didominasi Prabowo, ini jadi hal buruk," tegas Abdul Hakim dalam keterangannya, Jumat (29/12/2023).
Di tempat terpisah, anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran di Solo Agus Riyanto memastikan pihaknya tidak terprovokasi dengan yel-yel dan spanduk bertuliskan Solo Bukan Gibran.
"Itu bagian dari kepanikan. Akan tetapi, juga warning bagi kawan-kawan yang mendukung Gibran harus berani muncul," katanya.
Bahkan, usai muncul yel-yel dan spanduk tersebut, sebanyak 1.000 sukarelawan dan simpatisan melakukan konsolidasi dengan tema Solo adalah Gibran. Gibran untuk Indonesia.
"Kami kampanye yang baik saja. Door to door, kalem, tidak memprovokasi. Kerja-kerja elektoral tetap jalan," tutur dia.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.(ant/lkf)
Load more