Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti kepada seluruh komponen penyelenggara Pemilu 2024 agar menghindari keteledoran teknis yang bisa berimplikasi politis sehingga mengganggu kondusivitas negara.
Pernyataan itu dikemukakan Presiden Jokowi saat menyampaikan arahan kepada 6.183 peserta dari kalangan petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) se-Indonesia dalam agenda Rapat Konsolidasi Nasional 2023 Dalam Rangka Kesiapan Pemilu 2024 di Istora Senayan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada Sabtu (30/12/2023).
"Hati-hati mengenai ini. Hal-hal yang kecil harus kita perhatikan secara detail sebab keteledoran teknis bisa berimplikasi politis, bisa berimplikasi politik, bisa merembet ke mana-mana," tegas Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan era yang serba digital menjadi tantangan yang harus disikapi setiap penyelenggara Pemilu untuk menghindari ketidakcermatan layanan yang dapat mengganggu legitimasi hasil Pemilu.
"Jaminan keandalan sistem informasi dan perangkat-perangkat penunjang Pemilu harus berfungsi dengan baik, transparan, terbuka. Jangan sampai terjadi peretasan. Hati-hati mengenai ini. Sekali karena ini bisa berimplikasi politis," ujar dia.
Jokowi mengingatkan ketersediaan dan distribusi logistik perlu diperhatikan dengan baik termasuk dukungan kesiapan sistem dan teknologinya.
"Jangan sampai ada yang tercecer satu. Semuanya harus baik dan tidak boleh ada yang salah termasuk aspek teknisnya," katanya.
Jokowi pun kembali mengingatkan tentang pentingnya menjaga netralitas petugas KPU, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI-Polri demi Pemilu yang berjalan jujur dan adil.
"Tapi aparat negara harus mendukung tugas penyelenggaraan Pemilu. Misalnya, bantuan pengiriman logistik ke tempat-tempat yang sulit dan wilayah-wilayah terluar yang tidak bisa dilakukan oleh kita bisa dibantu oleh aparat negara baik TNI maupun Polri," pungkasnya. (ant/nsi)
Load more