Jakarta, tvOnenews.com – Tantangan geopolitik yang muncul dalam era globalisasi menjadi faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kebijakan investasi di seluruh dunia.
Seorang pemimpin bangsa harus memiliki visi global untuk menghadapi hal tersebut agar dapat menempatkan Indonesia di posisi terhormat di dunia.
Juru bicara KGG, Imelda Yuniati menilai 'Pemilu Damai Pemilih Pandai' adalah sebuah gerakan yang dapat memberikan literasi bagi para calon pemilih di Pemilu 2024 mendatang.
Terkait Geopolitik, ia menilai hal tersebut daoat menciptakan ketidakpastian hubungan ekonomi antar negara. Menurutnya konflik dan ketidakpastian politik di suatu wilayah dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menimbulkan risiko bagi investasi.
“Seperti perang dagang antara dua kekuatan besar Amerika Serikat dan Tiongkok, pasti berdampak pada sektor ekonomi dan investasi Indonesia,” ujar Imelda dalam keterangannya dikutip Selasa (2/1/2023).
“Semua itu dapat menjadikan kawasan tidak aman, sehingga tidak kondusif untuk investasi jangka panjang,” lanjutnya.
Diketahui, KGG merupakan cikal bakal dari Relawan Jokowi dan menjadi pendukung Gibran saat pelaksanaan pemilihan Wali Kota Solo.
Menurutnya, Indonesia memerlukan pemimpin yang memahami percaturan geopolitik internasional.
Sosok pemimpin tersebut juga harus mampu mengubah ancaman dan tantangan geopolitik internasional ini menjadi manfaat bagi bangsa dan negara.
“Pemilu damai hanya dapat terwujud jika semua pemangku kepentingan mau berpartisipasi membentuk pemilih pandai. Begitu juga dengan masa depan Indonesia di dunia internasional, sama-sama ditentukan oleh pemilih pandai.”
“Menjamin masa depan Indonesia di dunia internasional, kita perlu pemimpin yang wawasannya kelas dunia, tegas, visioner, dan sudah terbukti nasionalismenya. Ia harus mampu membawa Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju," jelas wanita asal Solo itu.
Sosok pemimpin seperti itu, lanjutnya, ada pada sosok Prabowo Subianto.
“Prabowo Subianto adalah pilihan paling ideal demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, sedangkan Gibran Rakabuming Raka menjadi pasangan ideal bagi Prabowo Subianto karena mewakili golongan muda sebagai generasi penerus Indonesia dalam menuju Indonesia Emas,” ungkapnya.
Imelda kemudian memaparkan tentang era Industry 4.0 dan Society 5.0 yang harus diperhatikan apalagi dengan hadirnya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Indonesia, sudah memiliki visi Indonesia Digital 2045 yang didasarkan kepada analisis terhadap identifikasi isu relevan, perkembangan tren teknologi, peluang, serta pertimbangan terhadap dampak ekonomi, sosial, dan budaya dalam penyelenggaraan transformasi digital.
Rencana Induk Pengembangan Industri Digital Indonesia dan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030 juga sudah dipersiapkan oleh pemerintahan presiden Joko Widodo.
“Semua itu dirancang dengan memerhatikan prioritas pembangunan pada berbagai bidang digital yang ada. Namun untuk menyukseskannya, program upskilling harus dilakukan demi mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang mumpuni," jelasnya.
Menurutnya, keberhasilan Indonesia di masa depan ditentukan oleh keputusan yang diambil oleh anak muda saat ini.
“Gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP mengajak generasi muda, baik milenial maupun Generasi Z, untuk bijak dalam memilih pemimpin masa depan."
"Milenial dan Generasi Z memegang kunci masa depan bangsa Indonesia. Karenanya, Pemilih Pandai meyakini bahwa seorang pemimpin yang memiliki visi besar dan kemampuan adaptasi tinggi demi menjawab tantangan global sangat diperlukan bagi Indonesia. Setidaknya untuk 10 tahun ke depan,” pungkas Imelda.
Load more