“Kesimpulan: Dari fakta-fakta yang kami berikan di atas ada prakondisi kerusuhan di mana peserta konvoi dicekoki miras dan menerima bayaran untuk ikut konvoi dengan motor knalpot brong,” tulis akun itu.
“Silahkan disimpulkan sendiri partai mana yang biasa kampanye dengan motor knalpot brong yang menganggu masyarakat itu,” lanjut akun itu.
Tanggapan TPN Ganjar-Mahfud
Menanggapi informasi tersebut, Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, tidak ingin memberikan komentar. Dia kemudian menyebut Partai Socmed sebagai akun buzzer.
“Bukan kapasitas saya komentari akun buzzer. Apalagi bukan orang yang jelas,” ujar Chico saat dikonfirmasi, Kamis (4/1/2024).
Dia menekankan kasus tersebut murni sebagai kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud.
“Kasus ini adalah kasus penganiayaan oleh oknum aparat TNI,” tandasnya. (saa/ebs)
Load more