Lumajang, Jawa Timur - Proses pencarian korban dampak awan panas guguran Gunung Semeru telah memasuki waktu sepekan, dan organisasi komunitas Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) Kabupaten Lumajang, berperan penting dalam membantu kelancaran evakuasi melalui komunikasi handy takly (HT).
"Informasi yang disampaikan oleh anggota RAPI langsung disampaikan dan menyebar ke seluruh penjuru Semeru," kata Ketua RAPI Lumajang, Jawa Timur Edi Faisol di Lumajang, Sabtu.
Edi menjelaskan semua aparat dan tim gabungan yang bertugas mengevakuasi selalu memantau perkembangan Gunung Semeru melalui frekuensi RAPI, sehingga berbagai berita yang ada di lapangan cepat menyebar ke setiap posko bantuan hingga posko pengungsian.
Saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke pengungsian korban erupsi Semeru pada Selasa (7/12), Pasukan Pengamanan Presiden juga menggunakan frekuensi RAPI untuk mengetahui semua perkembangan aktivitas Gunung Semeru."Semua aparat di Lumajang bisa tahu tentang berita-berita Semeru," ungkap Edi.
Lebih lanjut, dia menyampaikan saat peristiwa erupsi terjadi pekan lalu, anggota RAPI Lumajang langsung bergerak ke lokasi kejadian dan membangun beberapa base station untuk memudahkan komunikasi di Desa Penanggal, Sumberwuluh, dan Pasirian.
Repeater frekuensi terletak di Gunung Tambuh dengan ketinggian antena mencapai 30 meter yang dapat menjangkau sebagian Jawa hingga Bali.
Edi mengatakan penempatan repeater di lokasi itu mengutamakan daerah-daerah rawan bencana, salah satunya kawasan Gunung Semeru. "Informasi sekecil apapun langsung disebarkan di titik masing-masing dan disampaikan ke posko rapiter di Desa Penanggal. Kami ikhlas walau tanpa bayaran bisa menginformasikan kepada aparat terkait," ujar Edi.
Load more