Jakarta, tvOnenews.com - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dianggap dapat mengendalikan emosi dengan baik saat debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres) di Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Hal itu diungkapkan langsung oleh pakar gestur dan mikroekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia Monica Kumalasari, S.E., M.Psi.T, dalam keterangannya, Senin (8/1/2024)
"Sentimen positif warganet sebesar 77 persen menurut data Drone Emprit terbukti dengan pengamatan pada pengendalian emosi yang sangat baik," ujar dia.
Monica memberi contoh ketika Anies saat ditanya balik oleh calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto ketika membahas topik tentang etika dan ini memancing kemarahan Prabowo.
Pada sesi bertanya, Anies bertanya pada Prabowo tentang standar etika. Prabowo lantas berpendapat Anies tidak berhak bicara soal etik karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu dinilai tidak memberikan contoh yang baik soal etik.
"Hanya nampak subtle shoulder shrug (sedikit mengangkat bahu) dan menarik napas yang lebih panjang sebagai respon ketidaksetujuan dan ketidakjelasan pada jawaban Prabowo, namun, tetap menunjukkan ketegasan melalui penekanan suara," kata dia.
Di sisi lain, masyarakat menikmati cara Anies beretorika, bertanya dan menyampaikan jawaban.
"Ini tertangkap dominan emosi fear (takut) yang diprediksi sebagai kekhawatiran agar pernyataan yang dinilai memancing emosi Prabowo," tutur Monica.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres.
Tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.(ant/lkf)
Load more