“Kita itu kan ada 5 engine yaitu keagenan, tokoh, supply chain, complient dan autodebet. Di dalam keagenan ini ada perisai dan smart agent. Ternyata dari semua smart agent tersebut yang paling produktif adalah Pos. Karena 80 persen produksi smart agent tersebut berasal dari Pos,” tambahnya.
Untuk tahun 2024 ini, Zainudin mengatakan pihaknya akan tetap menggunakan strategi 3-4-5, di mana keagenan menjadi motor dalam mempercepat perlindungan kepada pekerja, hal tersebut sudah terbukti bahwa selama 2 tahun kebelakang peningkatan jumlah pekerja terlindungi BPJS Ketenagakerjaan naik signifikan.
“Makanya strategi 3-4-5 terus kita pertahankan. 3 strategi besar ekstensifikasi intensifikasi retensi, fokusnya pada ekosistem Desa, Pasar, UMKM, Pekerja Rentan. Selain itu kampanye komunikasi kami Kerja Keras Bebas Cemas terus akan kami lanjutkan untuk secara konsisten meningkatkan pemahaman pekerja terhadap arti pentingnya manfaat dan program BPJS Ketenagakerjaan,” ucapnya.
Sementara itu Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Haris menilai, program dan kerja sama bersama BPJS Ketenagakerjaan memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan kompetisi sehingga memacu semangat bekerja para karyawan.
"Kami melihat dari data yang ada bahwa kegiatan racing ini merupakan salah satu cara kami. Saya lihat juga cara ini banyak ditiru oleh teman-teman lain untuk produk-produk lain. Jadi memacu semangat teman-teman berkompetisi," ujar Haris
Haris menegaskan, setelah dilakukannya evaluasi bersama, telah diputuskan bahwa kedua belah pihak baik PT Pos dan BPJS Ketenagakerjaan sepakat untuk terus melanjutkannya pada tahun 2024 ini.
“Jadi banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari sisi kita dan BPJS (Ketenagakerjaan) juga, tapi yang tidak kalah penting yaitu dari sisi masyarakat. Nah ini yang mungkin perlu kita terus dorong ya, karena memang manfaat yang bisa didapatkan oleh masyarakat yang terdaftar di program BPJS (Ketenagakerjaan) ini. Yang sedang kami coba gagas adalah klaim. Jadi, masyarakat bisa mengajukan klaim lewat PT Pos Indonesia. Ini dalam proses,” tutup Haris.(*)
Load more