Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan masyarakat agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan saat menghadapi dua momen besar yakni perayaan Natal dan Tahun Baru, guna terus menekan angka penularan Covid-19 seiring dengan potensi meningkatnya mobilitas. "Prokes ini adalah sebagai ikhtiar bersama agar kita semua senantiasa sehat dan selamat di tengah pandemi yang belum selesai ini," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Islam Kemenag Kamaruddin Amin dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.
Kamaruddin mengatakan, perayaan Natal dan Tahun Baru masih harus dijalani dalam suasana pandemi Covid-19. Kendati angka penularan sudah tak setinggi saat pertengahan tahun, masyarakat tak boleh bereuforia berlebihan dan abai prokes.
Justru, kata dia, dengan tetap disiplin menerapkan Prokes membuat pandemi Covid-19 akan semakin mudah dikendalikan dan terus memutus laju penularan. Di satu sisi, Kemenag telah menerbitkan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 33 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 dalam Pelaksanaan Ibadah dan Peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021. "Untuk itu, meski kita dibolehkan beraktivitas dalam berbagai bentuk dan macam kegiatan, namun mari terus saling menjaga antarsesama," ujarnya.
Selain disiplin Prokes, Kemenag juga meminta masyarakat maupun ormas keagamaan untuk mengedepankan sikap saling menghargai dan menghormati di tengah keberagamaan di Indonesia saat perayaan Natal. Ia menegaskan, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan itu, kerukunan dan kedamaian yang selama ini sudah tercipta dengan baik tetap akan terjaga. "Mari kita menghormati umat Kristiani yang merayakan Natal, sebagaimana umat Kristiani menghormati yang tak merayakan Natal. Jika masyarakat saling menghormati, maka semua akan mendapatkan kehormatan, tanpa ada yang merasa terhinakan," katanya.
Sikap saling menghargai perbedaan dan cinta kedamaian ini, menurut dia, merupakan refleksi dari substansi ajaran agama. "Untuk itu kami mengajak para tokoh agama untuk membimbing umat agar saling menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan karena itu menjadi perekat sosial menyambut Nataru ini," katanya. (ari/ant)
Load more