"Pak Andika kan menanggapinya tentang Dandim ya, pernyataan tentang adanya perselisihan. Artinya kalimat ini bisa dijabarkan, kalau perselisihan timbul dari dua sisi yang terjadi konflik, mungkin kalimat itu yang kemudian beliau melihat tidak terima dengan adanya perselisihan," kata Dudung.
Mantan Pangdam Jaya, Dudung juga mengaku lebih memihak dengan apa yang disampaikan oleh Dandim O724/Boyolali ketimbang pernyataan Andika Perkasa.
Alasannya karena menurut Dudung bahwa Letkol Wiweko selaku Dandim sangat mengetahui situasi di lapangan, dan pernyataannya didukung sejumlah bukti mendasar dari anggotanya di bidang intelijen.
"Saya (lebih memihak pernyataan) ke Dandim, menurut saya Dandim kan yang tahu situasi lapangan, mereka paham betul apa yang dikatakan sesuai dengan informasi. Informasi itu dari Intelijen, dari anggota, dilihat juga dari lapangan. Saya lebih yakin dengan Dandim," ungkapnya.
Dudung juga mengungkapkan pesan kepada Andika Perkasa, eks Panglima TNI yang kini Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
"Tapi kalau menurut saya, ya sikapi dengan bijak lah, kan mantan tentara juga," paparnya.
"Berpolitiklah dengan bijak lah, silakan, kan sama-sama udah orang sipil kita (udah purnawirawan) artinya kalau kita menyikapi adanya gesekan di masyarakat terutama anggota TNI. Jangan lupa kita masih melekat Sapta Marga sumpah prajurit, jadi jangan terkesan anggota dipojokkan seperti itu," sambungnya. (ind)
Load more