Jakarta, tvOnenews.com - Thomas Trikasih Lembong atau lebih dikenal dengan Tom Lembong tengah menjadi sorotan publik karena kerap disinggung cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres, pada Minggu (21/1/2024).
Nama Tom Lembong kini menjadi salah satu trending topic di X area Indonesia dengan jumlah 91,1 ribu cuitan, dan kondisi tersebut bisa saja terus bertambah karena kemungkinan ada rasa penasaran masyarakat Indonesia.
Perlu diketahui, Tom Lembong dikenal sebagai ekonom, dan pernah menjabat sebagai menteri yang kini merupakan Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Cak Imin untuk Pilpres 2024.
Pria kelahiran 1971 itu pernah menempuh pendidikan di Harvard University pada tahun 1994 di program studi Arsitektur dan Desain Perkotaan kemudian menerima gelar Bachelor of Arts.
Tom Lembong memulai karir di Divisi Ekuitas Morgan Stanley Singapore Pte. Ltd, lalu tahun 1999 sampai 2000 dia bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia. Berlanjut Tom bekerja di Farindo Investments dari tahun 2002 hingga 2005.
Dia juga ditunjuk menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dari tahun 2000 sampai 2002.
Dia pernah menjabat sebagai presiden komisaris PT Graha layar Prima Tbk mulai tahun 2012 sampai 2014.
Tom Lembong terjun ke dunia politik pertama kali pada tahun 2013 dengan menjabat sebagai penasihat ekonomi Gubernur DKI Jakarta kala itu, Joko Widodo (Jokowi).
Kemudian menjadi penulis pidato untuk Jokowi mulai saat menjabat sebagai gubernur sampai pada masa jabatan pertama sebagai presiden.
Pidato hasil tulisan Tom untuk Jokowi yang paling ikonik adalah pidato 'Game of Thrones' pada pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 dan pidato 'Thanos' di Forum Ekonomi Dunia.
Tom pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia sampai Juli 2016.
Tom Lembong juga menjabat sebagai kepala badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada bulan Juli tahun 2016 sampai Oktober 2019.
Tom Lembong kemudian ditunjuk oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan sebagai Komisaris Utama PT Jaya Ancol tahun 2021.
Dia pernah menjabat sebagai penasihat Internasional Institut Kajian Strategis Internasional (IISS) di London dan Internasional Plastic Omnium di Perancis.
Tom turut menjadi salah satu pendiri, Chief Executive Officer, dan managing partner di Quvat Management Pte.Ltd yakni perusahaan dana ekuitas.
Sementara itu, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 30 April 2020 atau pada saat dia menjabat sebagai Kepala BKPM mencatat harta kekayaan Tom Lembong sebesar Rp 101,57 miliar pada 31 Desember 2019.
Pundi-pundi tersebut terdiri dari harta bergerak lainnya sebesar Rp 180,99 juta, surat berharga sebesar Rp 94,53 miliar, kas dan setara kas sebesar Rp 2,09 miliar, jumlah tanah dan bangunan serta alat transportasi dan mesin tercatat Rp 0 dan harta lainnya sebesar Rp 4,77 miliar.
Adapun, Tom juga tercatat memiliki utang sebesar Rp 86,89 juta.(lkf)
Load more