Ofensifnya Gibran, Wawan menilai berbeda. Gibran mencoba menampilkan dirinya mengetahui hal-hal yang orang lain tidak tahu.
"Dan itu kan cenderung dengan menggunakan istilah-istilah yang tidak familiar, meskipun ada, tapi bagi publik pun itu juga tidak familiar," katanya.
"Jadi sama-sama ofensif tapi karakter ofensifnya berbeda, yang satu cenderung elegan, Pak Mahfud dan Cak Imin menurut pendapat saya ofensif tapi elegan karena policy, Pak Gibran ofensif tapi tujuannya untuk menunjukkan bahwa beliau lebih tau dibanding orang lain, kayak gitu. Jadi kan sama-sama ofensif ya tapi karakter ofensifnya yang beda," pungkasnya. (aag)
Load more