Lalu potensi gelombang laut dengan tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) di wilayah Perairan Kep. Sangihe - Talaud, Laut Maluku bag. Utara, Perairan Utara dan Timur Kep. Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua Barat - Papua dan Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua.
"Sementara itu sistem Bibit Siklon Tropis 95S yang diidentifikasi dua hari terakhir berada di sekitar Laut Arafura, berdasarkan analisis hari ini sistem sirkulasinya masih cukup persisten dengan intensitas lemah dan probabilitasnya masih rendah untuk menjadi sistem siklon tropis dalam 24 jam ke depan," ujar Guswanto.
Untuk memperkuat informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem di level daerah, UPT BMKG wilayah Propinsi secara aktif melakukan diseminasi informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan sistem siklon tersebut dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya. Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
Selain itu menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya. Kemudian mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor terutama di daerah yang rentan.
Lalu stakeholder terkait dapat terus mengintensifkan koordinasi dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi, dan selalu memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG melalui kanal informasi BMKG laman web https://www.bmkg.go.id, media sosial (twitter, instagram, youtube) @infobmkg, aplikasi iOS dan android "InfoBMKG" atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. Ant
Load more