Jakarta, tvOnenews.com – Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mendapatkan nilai A plus dari pengamat politik Rocky Gerung pada debat cawapres kedua yang digelar di JCC Senayan, Minggu (21/1/2024).
Rocky menyebutkan bahwa penampilan Mahfud dan Cak Imin di debat kedua cawapres sama-sama menyampaikan tentang konsep kepemimpinan, paradigma dan kebijakan publik.
Ia memberikan pujian pada kedua cawapres itu khususnya Mahfud MD atas penampilannya yang apik ketika menolak menjawab pertanyaan Gibran yang dianggapnya ‘receh’.
"Saya kira benar itu pak Mahfud bilang ‘Ini receh’. Betul, Mahfud menganggap receh ini, sebetulnya apa poinnya disitu untuk debat kebijakan. Pak Mahfud dapat A plus dari saya untuk debat kemarin. A untuk kejujurannya menegur Gibran, plusnya untuk keberaniannya menegur Jokowi," ucap Rocky melansir dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (23/1/2024).
Tak hanya itu, ia juga menyebutkan Mahfud pantas mendapatkan nilai A plus karena menegur Gibran dua kali. Pertama, karena pertanyaan recehnya. Kedua, soal Presiden Joko Widodo yang menurutnya gagal menerapkan prinsip yang awalnya dia janjikan.
Namun, belum sampai disana Rocky Gerung kembali melanjutkan pendapatnya dengan mengatakan jauh lebih baik kalau Mahfud MD mundur dari kabinet.
"Jadi, pak Mahfud Anda saya kasih A plus, apalagi kalau menghasilkan konferensi pers untuk mundur dari kabinet," jelas Rocky Gerung.
Seperti yang diketahui bahwasannya Mahfud MD saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI dari tahun 2019 hingga sekarang.
Sebelumnya, menurut survei Litbang Kompas, Mahfud MD berhasil meraih kepuasan tertinggi dengan nilai 78,9 persen, unggul dari Muhaimin Iskandar dan Gibran Rakabuming Raka.
Dilihat dari aspek penilaian seperti kemampuan menjawab, menguasai permasalahan, hingga penampilan diatas panggung, Mahfud MD terus menunjukkan performa yang memukau.
Menurut Rocky, ketika masuk ke dalam ruang debat, yang harus dikuasai seorang pemimpin bukan hanya kemampuan teknis atau menguasai data, tapi juga harus memiliki keahlian konseptual melalui abstraksi dan paradigma.
“Mahfud tidak maksimalkan ledekan dia tapi itu sudah berbekas, termasuk soal ledekan ijazah palsu dari Cak Imin, itu juga saya kasih pujian. Jadi Mahfud dan Cak Imin berbagi dua soal A plus,” ungkap Rocky.
Sementara itu, dari awal Rocky sudah menduga Gibran akan memainkan teatrikal dan gimmick dalam debat seperti yang ia lakukan di debat pertama.
“Akhirnya orang menilai masih terlalu muda buat Gibran untuk masuk dalam pengetahuan yang paradigmatik. Kesulitan kita mencari pemimpin yang paham masalah tapi mampu mengabstrasikan, bahkan kalau becanda pun dia tidak bisa mengabstrasikan, susah tuh," kata Rocky.
Load more