“Saya masih ingat kata-kata dia. Dia hanya tunduk kepada konstitusi dan kehendak rakyat. Kalau tindakan seperti begitu [memihak dan ikut kampanye], apa tidak bertentangan dengan konstitusi dan kehendak rakyat?,” ungkap Komarudin.
Komarudin menambahkan Jokowi juga berulang kali menyampaikan ke publik bahwa aparat pemerintah serta aparatur sipil negara (ASN) harus netral di Pemilu.
Menurutnya, sikap Jokowi sekarang dapat menjadi pertanda bahwa Pemilu 2024 tidak jujur dan adil (jurdil).
“Tapi kemudian presiden sekarang menunjukkan keberpihakan jelas kepada partai politik. Itu menandakan Pemilu 2024 tidak mungkin pemilu yang jurdil. Kontradiktif pernyataan-pernyataan dengan tindakan yang terus terang menyampaikan itu,” pungkasnya. (saa/nsi)
Load more