Jakarta, tvOnenews.com - Dewan Pakar Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Laksmana Madya TNI (purn) Achmad Djamaludin angkat bicara terkait kritik dari Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan.
Kritik Luhut disampaikan melalui akun instagram miliknya dan ditujukan kepada Co-captain Timnas Pemenangan AMIN, Tom Lembong.
"Pak Thomas Lembong di berbagai YouTube sudah jawab ya, memang beliau ini kan dulu penulis pidatonya Pak Jokowi," kata Achmad di Posko Perubahan, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2024).
"Dan apa yang disampaikan beliau terkait dengan litium itu juga benar, bahwa Tesla sekarang bukan menggunakan nikel lagi dan itu benar, jadi bukan sesuatu yang salah," sambungnya.
Achmad menjelaskan Thom Lembong turut serta telah mengklarifikasi pernyataan ituelalui sejumlah platform sosial media termaksud wawancara podcast.
Menurutnya bantahan yang dilakukan Thom Lembong terkait kritik Luhut Binsar Pandjaitan berdasarkan data dan fakta sat ini.
"Pak Thomas sudah membantah bahkan tadi juga ada podcast beliaunya, sebentar lagi kita akan lihat podcastnya untuk masalah itu ya," jelasnya.
Di sisi lain, Achmad tak mau berbicara banyak terkait sejumlah sikap menteri Kabinet Indonesia Maju era pemerintahan Presiden Joko Widodo yang ikut serta memberikan pernyataan hasil Debat Pilpres 2024 putaran ke-4.
"Saya tidak bisa menjawab, karena etika itu masing-masing nilai yang ada pada diri mereka masing-masing," tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan mengkritik habis-habisan Thomas Lembong alias Tom Lembong yang mengungkit telah memberikan contekan selama 7 tahun kepada Presiden Jokowi saat disentil oleh Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres akhir pekan lalu.
"Anda jangan geer juga bilang kasih note kepada ayahnya Mas Gibran, emang hanya Tom Lembong aja, yang paling banyak kasih note ke presiden itu adalah Menlu Ibu Retno. Karena setiap bilateral ya beliau mengasihkan itu," kata Luhut dalam akun Instagramnya.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut menegaskan bahwa hal itu bukan terjadi kepada Presiden Jokowi saja, melainkan semua kepala negara. Luhut menegaskan bahwa selalu ada pihak yang memberikan catatan kepada kepala negara agar tidak salah menyampaikan pendapat.
Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan bahwa hal tersebut bukan berarti Tom Lembong hebat, melainkan karena dia sudah diberikan tugas sebagai pembantu presiden. Ia kemudian mengimbau kepada Tom Lembong untuk merefleksikan diri.
"Apakah karena hebat melakukan? tidak. Itu tugas Anda sebagai pembantu presiden, menteri perdagangan waktu itu sebagai kepala BKPM, tapi anda harus refleksi juga apa sih yang sudah Anda lakukan sebagai Mendag, coba tanya dirimu," ucapnya.
"Waktu BPKM apa yang Anda lakukan coba, Anda kan ditugaskan untuk Online Single Submission (OSS), saya ingat betul itu bagaimana Anda curhat ke saya. Tapi sampai anda meninggalkan kabinet tidak pernah selesai sekarang, OSS yang sudah digadang-gadang bakal selesai," lanjutnya.
Mertua dari KSAD Maruli Simanjuntak itu meminta supaya Tom Lembong tidak lagi mengungkit masalah yang sudah selesai. Luhut menyebut bahwa semua yang dikerjakan bukan hasil Tom Lembong sendiri, tapi berkat kerja sama kelompok pembantu presiden.
"Saya ingin sampaikan kita sudah lah, kalau sudah selesai masa kita, sudah semua ada waktunya, tidak perlu kita ceritakan kita yang paling bagus karena kita, tidak, semua itu hasil kerja tim work," ujarnya. (agr/raa)
Load more